Raker dan Moonraker

Salah satu film James Bond yang selalu saya ucapkan dan pelesetkan saat rapat kerja (raker)  adalah Moonraker. Film ke-11 serial James Bond tahun 1979 ini dibintangi oleh Roger Moore. Moonraker berkisah tentang pencurian pesawat ulang alik yang akan digunakan untuk membuat proyek pemusnahan umat manusia dan mengembangkan ras unggul. Moonraker. Moon dan raker. Raker alias rapat kerja. Itulah pelesetan saya.

Namun demikian hubungan antara Moonraker dan Raker, menurut saya cukup erat.

Setiap akhir tahun, seperti saat tulisan ini dibuat, banyak perusahaan membuat raker. Bagi yang memiliki dana cukup, raker diselenggarakan di luar kota dengan tempat peristirahatan yang berkelas. Permainan, terutama outbound, menjadi pelengkap yang akan memperkuat kerja sama di antara pesertanya. Jika dana terbatas, acara cukup diselenggarakan di kantor. Yang penting semua pendukung terutama makanan dan cemilan melimpah. Raker adalah saat yang tepat untuk mengevaluasi kinerja, merencanakan kegiatan tahun berikutnya serta menetapkan target-target tertentu terutama penjualan.

Saya mengikuti tiga jenis raker bersama tiga perusahaan dengan berbagai jenis pelaksanaan raker. Ketika keuangan perusahaan sangat baik, setiap peserta akan menikmati berbagai kenikmatan dan kelimpahan. Namun saat keuangan perusahaan seret, saya mengikuti raker dengan berdesak-desakan duduk di meeting hall kantor berdiskusi tentang SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats). Perbedaannya raker di dua lembaga media terdahulu dengan raker di IKComm, yang saya ikuti dua tahun terakhir adalah pada kedekatan.

Raker menurut pandangan saya adalah tentang bagaimana pimpinan tertinggi sebuah perusahaan menerima masukan dari peserta (biasanya pimpinan kelompok), mengelola pandangan yang mengemuka, menilai kelemahan dan kekuatan internal-eksternal dan akhirnya memutuskan hal-hal yang harus dijalankan oleh setiap awak pada periode berikutnya. Saat peserta raker sangat besar dan beragam (Perusahaan Gemuk), saya meyakini, kedekatan menjadi sulit dan ego sektoral semakin besar. Apalagi bila perusahaan tengah mengalami kesulitan keuangan, besar kemungkinan setiap orang dan bagian akan saling menyalahkan.

Tulisan Ari Sudewo di Kumparan.com (2021) menarik untuk ditelaah. Ego sektoral dan mentalitas silo disebutkan sebagai penghambat kemajuan sebuah organisasi. Setiap bagian merasa semua hal yang dilakukan benar, sesuai SOP dan untuk kemajuan. Hanya saja bagian-bagian itu tidak saling berbagi informasi. Saat sebuah masalah terjadi, sebut saja kerugian Perusahaan, dapat dipastikan tidak ada pihak yang mau melihat kelemahan diri. Defensif.

Berada di IKComm yang relatif tidak sebesar dua lembaga sebelumnya, memberi nilai lebih pada raker yang saya ikuti. Di ruang meeting yang compact dan kasual, membuat peserta raker yang bisa dihitung dengan jari dapat berbicara langsung dan terbuka. Sebuah iklim yang mendukung kerja sama positif walau tanpa kegiatan fisik di alam. Apalagi pasokan makanan sebagai sumber kenikmatan terus mengalir tanpa henti. Hmmm. Yummy.

Lalu apa hubungannya dengan Moonraker, film James Bond itu?

Arti harafiah moonraker berarti penggaruk bulan. Istilah ini dihubungkan dengan orang yang memiliki ambisi untuk meraih hasil setinggi-tingginya. Dengan arti ini, pelesetan saya tentang raker dan Moonraker menjadi selaras. Sebuah raker seharusnya merupakan forum penting untuk menggodok semua ide, kreativitas dan langkah kongkrit untuk memperbaiki kelemahan masa lalu lalu meraih hasil sebaik-baiknya. Tidak heran jika dalam rakerlah sebuah proyeksi target diungkapkan. Biasanya kemudian muncul desahan-desahan dari para peserta begitu satu angka tertentu diucapkan oleh pimpinan tertinggi.

Saya teringat sebuah peribahasa: berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Sebuah masalah, apapun itu, beberat apapun dia, harus dikerjakan secara koordinatif dan seia sekata agar memberikan hasil maksimal. Sebuah raker dibuat dengan pesan tersembunyi, bahwa kerja sama memegang peranan penting untuk mengatasi kelemahan dan mencari terobosan-terobosan baru untuk kemajuan bersama.

Tempo.co menulis ada pepatah Afrika yang berbunyi "Jika Anda ingin berjalan cepat, berjalanlah sendirian. Jika Anda ingin berjalan jauh, berjalanlah bersama-sama." Beberapa postingan lain menyebutkan kalimat itu justru muncul dari John F. Kennedy, Presiden ke-35 Amerika Serikat. Namun siapapun yang mengucapkan kalimat bijak itu memiliki makna yang dalam. Seseorang dapat saja menyelesaikan sebuah masalah di tempat kerjanya. Menjadi one man show. Pertanyaannya, berapa lama ia mampu menangani masalah yang pasti tidak pernah akan selesai?

Berbeda halnya jika sebuah atau banyak masalah dikerjakan bersama-sama. Dengan penuh kesadaran bahwa semua pihak bertanggungjawab atas kemajuan sebuah organisasi; bekerjasama, saling mendukung, saling membantu. Target jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang, seberapapun sulitnya akan dapat diraih. Raker adalah salah satu forum terbaik untuk memantapkan kerja sama itu.

Selamat Raker. Happy Moonraker.

Jakarta, 24 Desember 2024.

Previous JournalKrisis yang Mengancam Reputasi
Next JournalJalan-jalan, Makan-makan, Jajan-jajan